REPORTASE BANTEN – Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam dimana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
SMKN 1 Kota Serang sukses melaksanakan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dilapangan sekolah. Kamis (20/10) acara yang mengusung Tema Kearifan Lokal “Membumikan Warisan Budaya, Seni dan Tradisi Banten.”
Acara ini menampilkan pentas seni, rampak bedug, seni ubrug, panjang mulud, pencak silat, pidato bahasa serang dan fashion show yang diikuti seluruh peserta didik SMKN 1 Kota Serang.
Kepala SMKN 1 Kota Serang, Maksudi Zen Muttaqin dalam sambutannya menuturkan, adanya perkembangan zaman membuat kebudayaan lokal semakin mulai ditinggalkan para generasi muda. Melalui kegiatan P5, peserta didik dilatih untuk lebih kreatif, berpikir kritis dan mencintai budayanya.
“Peserta didik sebagai generasi muda dituntut menjaga dan mengembangan budaya,” ungkapnya.
P5 sebagai perwujudan belajar sepanjang hayat. Para pelajar dilatih memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila, katanya.
Di antaranya berketuhanan, bersatu dengan keragaman, demokrasi, mampu bekerja sama, bergotong royong, berjiwa kreatif inovatif yang mampu memberikan solusi dari setiap kesulitan dan permasalahan hidup sehingga menjadi pelajar arif dan bijaksana.
Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Banten, Tabrani.