Untirta Hadapi Tantangan Zaman

- Selasa, 23 Mei 2023 | 23:03 WIB
Rektor Untirta, Prof. Dr. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T. (Redaksi Reportase Banten/Istimewa)
Rektor Untirta, Prof. Dr. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T. (Redaksi Reportase Banten/Istimewa)

REPORTASE BANTEN – Dinamika perubahan dunia dan kehidupan terjadi secara massif. Perubahan tersebut dipicu oleh beberapa hal diantaranya akibat perubahan iklim (climate change), revolusi industri 4.0, pandemi Covid-19, dan yang terkini, dinamika geopolitik internasional.

Setiap faktor perubahan menghasilkan implikasi seperti perubahan iklim berimplikasi terhadap perubahan gaya hidup, filosofi hingga praktik ekonomi yang berbasis lingkungan dalam rangka keberlanjutan.

Sementara itu, revolusi industri 4.0 berimplikasi pada massifnya penggunaan teknologi untuk kehidupan manusia seperti penerapan kecerdasan buatan, penggunaan robotik, penerapan rekayasa genetis, produksi barang 3-D, hingga massifnya aplikasi teknologi nano.

Begitu juga dengan pandemi Covid-19 yang melanda dunia telah berimplikasi pada seluruh tatanan kehidupan manusia di berbagai bidang. Terakhir, dinamika geopolitik internasional berimplikasi pada tatanan stabilitas global dan krisis ekonomi, pangan hingga energi.

Baca Juga: Rektor Untirta: Mahasiswa Baru Orang Cerdas, Tidak Mudah Diprovokasi dan Diintervensi Informasi Tidak Benar

Perubahan massif demikian tidak hanya menghasilkan implikasi yang positif maupun negatif, tapi juga menghasilkan lompatan-lompatan inovasi baru. Inovasi ini diperlukan, disamping untuk merespons dinamika perubahan, tapi juga untuk dapat bertahan di tengah arus perubahan tersebut.

Oleh karenanya, inovasi berbasis pemanfaatan teknologi menjadi sebuah keniscayaan. Misalnya, lompatan inovasi pembelajaran berbasis teknologi terakselerasi dengan adanya pandemi Covid-19 terutama dalam hal massifnya penggunaan media teknologi dalam jaringan.

Tidak hanya itu, lompatan inovasi dalam hal manajemen pendidikan juga sangat dibutuhkan. Pengumpulan dan penggunaan basis data sumber daya manusia baik dosen maupun tenaga pendidikan tersentralisasi dalam suatu sistem.

Begitu halnya dengan akademik mahasiswa yang terpusat dalam suatu sistem digital. Aspek lainnya dari inovasi teknologi yakni efisiensi penggunaan energi. Inovasi penerapan energi terbarukan menjadi sebuah solusi pendekatan untuk pengelolaan kampus yang berkelanjutan.

Baca Juga: Mantan Wagub Banten Andika Hazrumy Lulusan Terbaik Doktor Ilmu Sosial Unpas

Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa inovasi teknologi memiliki peran integral dalam hal pengelolaan pendidikan khususnya pendidikan tinggi.

Lompatan-lompatan inovasi merupakan salah satu tujuan transformasi pendidikan tinggi. Melalui berbagai program merdeka belajar-kampus merdeka (MBKM), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi berupaya menghadirkan transformasi pendidikan tinggi.

Hal ini memiliki tujuan salah satunya untuk menghasilkan profil pelajar pancasila. Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Dengan lompatan inovasi-inovasi yang berbasis pada teknologi, dan tetap mengutamakan budaya lokal diharapkan dapat mencetak pelajar-pelajar pancasila yang siap menghadapi tantangan perubahan masif.

Baca Juga: Presiden Jokowi Sampaikan 3 Kesimpulan Setalah KTT Ke-42 ASEAN selesai

Halaman:

Editor: Adityawarman

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Untirta Hadapi Tantangan Zaman

Selasa, 23 Mei 2023 | 23:03 WIB

Tips Cegah Penculikan Anak Menurut Psikolog UGM

Minggu, 5 Februari 2023 | 09:30 WIB
X