REPORTASE BANTEN – negara Jepang telah mencetak rekor kelahiran bayi terendah di 2022, hampir kurang dari 800 ribu bayi, sehingga terjadi fenomena yang di namakan resesi seks.
Menurut survei di wilayah itu pada tahun 2018, sekitar 80% orang sebenarnya ingin menikah pada suatu saat nanti. Akan tetapi sekitar 40% tetap single karena mereka kesulitan dalam menemukan jodohnya. Dalam mengantisipasi fenomena ini, pemerintah setempat pun segera bertindak.
Pemerintah Jepang pun sampai mengadakan acara perjodohan secara besar-besaran bagi para jomblo yang mencari jodoh di negeri tersebut.
Di perkirakan ada sekitar 400 jomblo diundang untuk acara itu. Mereka berkumpul dalam ajang perjodohan gratis yang diadakan pemerintah Jepang.
Baca Juga: Musibah Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Muhammadiyah Sampaikan Duka dan Keprihatinan
Baca Juga: UPA Wanita Kuat Mendalami Kandungan Surat Al-Adiyat. Ada Beberapa Poin Penting Dalam Surat Tersebut
Pemerintah prefektur Aichi, akan menjadi tuan rumah dalam ajang perjodohan gratis bagi para jomblo di Jepang.
Perjodohan ini bertujuan agar warga Jepang yang masih muda dan masih menjomblo bisa menikah.
Pemerintah Prefektur Aichi akan menjadi tuan rumah pertemuan tersebut sebagai tempat pertemuan bagi mereka yang ingin menikah di tengah Resesi seks di Jepang karena pandemi virus corona.
Sejak tahun 2011, prefektur Aichi telah mengelola situs portal perjodohan di Jepang bagi orang-orang yang ingin menikah agar dapat menemukan berbagai informasi.
Acara ini merupakan prakarsa pemerintah sebagai tanggapan terhadap penurunan angka kelahiran di Jepang.
Pemerintah pun mencoba berbagai upaya agar populasi terjaga, salah satunya dengan menyelenggarakan acara perjodohan bagi para jomblo.
Menurut survei yang dilakukan kepada para lajang yang dilakukan oleh prefektur Aichi pada tahun 2018, sekitar 80% berniat untuk menikah suatu hari nanti, tetapi sekitar 40% tetap ingin melajang karena mereka belum bertemu dengan pasangan yang ideal.
Mengatasi situasi ini, pemerintah setempat memutuskan untuk bertindak cepat acara perjodohan ini akan diadakan pada bulan Oktober 2023 nanti di Nagakute. Perjodohan ini ditujukan untuk para lajang berusia 20-an sampai 30-an yang tinggal, bekerja atau belajar di Aichi.
Artikel Terkait
Gempa Turki, Dua Korban Tewas Asal Indonesia Bakal Diterbangkan Ke Tanah Air Pada Pekan Depan
2 Jenazah WNI Korban Gempa di Turki, Berhasil di Identifikasi Tim DVI Polri
Polisi Memastikan Kondisi Pasca Kerusuhan di Wamena Kini Berangsur Kondusif
Cegah bencana tanah longsor dengan tanaman Vetiver sekarang juga!
Kronologi Penemuan Mayat Pria Yang Ditemukan di Sebuah Area Persawahan di Kota Serang
Kabar Duka Dari MUI, Mantan Ketua Umum MUI Prof KH Ali Yafie Tutup Usia
Musibah Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Muhammadiyah Sampaikan Duka dan Keprihatinan