Resesi Seks membuat pemerintah Jepang pusing karena turunnya angka kelahiran. Jepang undang 400 jomblo untuk??

- Minggu, 5 Maret 2023 | 10:25 WIB
Jepang kini sedang mengalami resesi seks,hingga membuat acara perjodohan (Picture@pixabay)
Jepang kini sedang mengalami resesi seks,hingga membuat acara perjodohan (Picture@pixabay)

REPORTASE BANTEN – negara Jepang telah mencetak rekor kelahiran bayi terendah di 2022, hampir kurang dari 800 ribu bayi, sehingga terjadi fenomena yang di namakan resesi seks.


Menurut survei di wilayah itu pada tahun 2018, sekitar 80% orang sebenarnya ingin menikah pada suatu saat nanti. Akan tetapi sekitar 40% tetap single karena mereka kesulitan dalam menemukan jodohnya. Dalam mengantisipasi fenomena ini, pemerintah setempat pun segera bertindak.


Pemerintah Jepang pun sampai mengadakan acara perjodohan secara besar-besaran bagi para jomblo yang mencari jodoh di negeri tersebut.


Di perkirakan ada sekitar 400 jomblo diundang untuk acara itu. Mereka berkumpul dalam ajang perjodohan gratis yang diadakan pemerintah Jepang.

Baca Juga: Musibah Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Muhammadiyah Sampaikan Duka dan Keprihatinan 

Baca Juga: UPA Wanita Kuat Mendalami Kandungan Surat Al-Adiyat. Ada Beberapa Poin Penting Dalam Surat Tersebut 


Pemerintah prefektur Aichi, akan menjadi tuan rumah dalam ajang perjodohan gratis bagi para jomblo di Jepang.


Perjodohan ini bertujuan agar warga Jepang yang masih muda dan masih menjomblo bisa menikah.


Pemerintah Prefektur Aichi akan menjadi tuan rumah pertemuan tersebut sebagai tempat pertemuan bagi mereka yang ingin menikah di tengah Resesi seks di Jepang karena pandemi virus corona.


Sejak tahun 2011, prefektur Aichi telah mengelola situs portal perjodohan di Jepang bagi orang-orang yang ingin menikah agar dapat menemukan berbagai informasi.


Acara ini merupakan prakarsa pemerintah sebagai tanggapan terhadap penurunan angka kelahiran di Jepang.


Pemerintah pun mencoba berbagai upaya agar populasi terjaga, salah satunya dengan menyelenggarakan acara perjodohan bagi para jomblo.


Menurut survei yang dilakukan kepada para lajang yang dilakukan oleh prefektur Aichi pada tahun 2018, sekitar 80% berniat untuk menikah suatu hari nanti, tetapi sekitar 40% tetap ingin melajang karena mereka belum bertemu dengan pasangan yang ideal.


Mengatasi situasi ini, pemerintah setempat memutuskan untuk bertindak cepat acara perjodohan ini akan diadakan pada bulan Oktober 2023 nanti di Nagakute. Perjodohan ini ditujukan untuk para lajang berusia 20-an sampai 30-an yang tinggal, bekerja atau belajar di Aichi.

Halaman:

Editor: Zulkifli

Sumber: lombokinsider.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X