REPORTASE BANTEN – ‘Aisyiyah merupakan gerakan perempuan terbesar di Indonesia. Lahir pada era kolonial, usianya telah menyentuh satu abad. Salah satu pemimpin ‘Aisyiyah periode 1985-2000 ialah Elyda Djazman.
Menurut Trias Setiawati, Elyda dilahirkan di Medan, 11 Juli 1940, merupakan istri dari pendiri Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) sekaligus tokoh Muhammadiyah Djazman al-Kindi.
Pada tahun 1967-1975, Elyda tergabung dalam Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah. Bersamaan dengan itu, ia menempuh studi di IKIP Muhammadiyah Surakarta (cikal bakal UMS) sekaligus menjadi bagian dari keluarga besar Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Baca Juga: LLHPB PP Aisyiyah Lakukan Aksi Cepat Tanggap di Lokasi Bencana Gempa Cianjur
Pada tahun 1978, ia resmi bergabung dengan barisan Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah. Kepiawaiannya dalam mengelola organisasi, Elyda diamanahi sebagai Ketua Umum PP ‘Aisyiyah 1985-2000.
“Meski ia perempuan Medan, tapi ia banyak berkiprah di Surakarta. Dari pulau Sumatera ke pulau Jawa ia menimba ilmu hingga mendapatkan pasangan,” terang anggota Majelis Ekonomi PP ’Aisyiyah ini dalam Gerakan Subuh Mengaji (GSM) ‘Aisyiyah Jawa Barat pada Ahad (27/11).
Trias Setiawati menerangkan bahwa kepemimpinan Elyda sangat baik terutama dalam komunikasi dengan rekan-rekannya. Ia bukanlah sosok yang bertangan besi, melainkan kepemimpinan yang menggerakkan sekaligus menggembirakan.
Baca Juga: Sidang Pleno X Tetapkan Salmah Orbayinah Sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah
Begitu cair dengan siapapun sehingga kepemimpinanya begitu egaliter, peduli dengan sesama, dan menjaga kebersamaan.
“Beliau itu pandai menjalin hubungan komunikasi dengan semua orang. Tidak ada yang terluka, selalu bahagia, dan selalu menjaga kebersamaan. Terutama ia juga sangat dekat dengan para kader. Juga peduli dengan perasaan orang lain di sekitarnya,” terang Trias.
Bagi Elyda, ujar Trias, ukhuwah adalah tali persaudaraan sesama manusia dengan menjalin kasih sayang dan tidak membeda-bedakan status dan kedudukan.
Baca Juga: Tujuh Formatur Terpilih Pemilihan Anggota Pimpinan Pusat Aisyiyah
Atas dasar ini, banyak legacy yang ditorehkan Elyda dalam membingkai ‘Aisyiyah menjadi organisasi perempuan Islam paling berkemajuan di dunia.
“Banyak inovasi yang telah ditelurkan dari Elyda, dari pendidikan usia dini, kesehatan, program pendidikan kesehatan, gerakan sosial, dan masih banyak lagi. Beliau memang memiliki kepemimpinan yang brilian dalam memimpin ‘Aisyiyah,” ucap Trias.
Artikel Terkait
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir Luncurkan Buku Bertajuk Islam Syariat
Guru-Guru KH Ahmad Dahlan, Dari Sang Ayah, Soleh Darat, hingga Nawawi Al-Bantani
Kiai Saad Ibrahim, Sosok Ulama Visioner dan Moderat di Pengurus Muhammadiyah Periode 2022-2027